Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku
Islam melarang keras riya dalam segala bentuknya. Riya adalah suatu
perbuatan yang di dalamnya dibarengi dengan kepura – puraan .
Perbuatan riya adalah perbuatan yang tidak didasari
keikhlasan . Riya’ merupakan penyakit rohani yang membuat kerusakan yang
komples dan sulit ditempuh untuk menindaknya . Riya adalah perbuatan nafsu yang
hina . Riya bisa menghilangkan amal saleh .
Riya yang tidak terselubung ( terang – terangan )
melahirkan dosa yang terus menjalar di masyarakat sebagai dosa yang dibenci dan
dihinakan .
Riya yang terang – terangan itu mudah diketahui dan
dirasakan bahaya keburukannya , sehingga pelakunya menyadari kekeliruannya dan
segera bertaubat .
Riya yang
terselubung oleh ibadah bahayanya lebih besar . Karena mengira pelaku perbuatan
riya itu mendapatkan rido Allah . Sehingga merasa tidak berbuat dosa.
Memang sangat sulit untuk mendeteksi perbuatan riya yang
terselebung ini , akibatnya dia jauh dari taubat , dan bila terus dilakukan
maka akan merusak amalnya .
Musibah terbesar yang melanda masyarakat pada umumnya
dating dari para pemimpin yang munafiq.
Semua perbuatan riya ini hanya bisa dikalahkan dengan
perbuatan ikhlas. Bila keikhlasannya lemah maka
kerusakan akan semakin meluas .
Bila keikhlasan tidak ada maka akhlak yang utama akan
ternodai . Hawa nafsunya menjadi subur , perbuatannya menjadi keji dan rendah
dan bisa menjatuhkan kehormatan diri .
Hal ini terjadi bila segala perbuatan itu dilakukan atas
kerelaan manusia bukan kerelaan Allah . Pekerjaan ini sebearnya adalah pekerjaan
orang – orang yang bodoh . Akibatnya masyarakat dan Negara dirugikan karena
kebodohannya .
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah [ 2 ] : 264
yamg artinya
“ Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir. “
Yang dimaksud
dengan ““ Hai orang-orang yang beriman,” maksudnya adalah Allah menyeru semua
manusia bila ingin menjadi ortang yang beriman
Yang dimasud dengan
“janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) artinya
jangan menceritakan kebaikan sekecalik apapun kepada orang lain apalagi
bila membuat saki orang yang menerima kebaikan tersebut .
Yang dimaksud dengan
“seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia “
artinya setelah memberikannya kemudian menceritakannya kepada orang lain .
Yang dimaksud dengan
“dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian “ artinya tidak percaya terhadap Allah dan
tidak percaya akan adanya Hari Kiamat
Yang dimaksud dengan “Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan
lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah) . Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; “ artinya semua amalnya sia- sia , tidak ada
bekasnya sama sekali, alias hilang .
Yang dimaksud dengan
“Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. “ artinya
riya itu adalah perbuatan orang kafir , maka Allah membiarkan mereka hidup
dalam kesesatan .
0 komentar:
Posting Komentar